Bogor, Inionline.id – Kenaikan anggaran program Rumah tidak layak huni (Rutilahu) Pemerintah Provinsi Jawa barat di tahun 2022 dari 17.500.000 rupiah menjadi 20.000.000 rupiah nampaknya tidak sepenuhnya membuat banyak pihak bahagia, pasalnya jumlah penerima program tersebut malah menjadi menyusut dari yang awalnya 31.500 unit rumah menjadi hanya 9406 unit saja pada 2022.
Anggota Komisi IV DPRD Jawa barat daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Bogor H. Supono pun angkat bicara terkait masalah ini.
“Sebenarnya yang kita kehendaki adalah kuotanya naik kemudian juga indeksnya juga harga satuannya itu meningkat, kita usulannya 25 juta kalaupun nanti dari 17 menjadi 20 tetapi jumlahnya kuantitasnya naik harapannya begitu, tetapi kemarin panitia anggaran atau direncana APBD yang tahun 2022 begitu kemarin diketok penurunan, penurunan itu otomatis mengurangi volume jadi karena itu, tapi kita upayakan jika volumenya kurang tapi indeksnya naik,” kata Supono saat menggelar reses di Kantor Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jum’at (03/12/2021).
Politisi PAN ini pun mencontohkan seperti di tempatnya reses kali ini bahwa program Rutilahu Kabupaten-Kota juga beberapa kurang dan masyarakat yang ada masih banyak rumah warga yang tidak layak huni karena itulah mereka mengharapkan untuk Rutilahu.
“Ini juga Rutilahu kebetulan programnya di Komisi saya bertugas jadi insyaallah itu akan menjadi catatan penting untuk kita jadikan pokok pikiran yang bisa kita sampaikan dalam anggaran yang akan datang,” pungkas Supono.