Loading...

ATASI KRISIS PANGAN, HERRY DERMAWAN DESAK PEMPROV JABAR TINGKATKAN ANGGARAN PERTANIAN DAN PERBAIKI IRIGASI

 

JAWA BARAT - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap minimnya perhatian pemerintah terhadap sektor pertanian di wilayah Jawa Barat. 

Kendati dikatakan sukses, kepedulian Pemerintah Jawa Baratterhadap dunia pertanian dirasa masih sangat minin, tergambar dalam sisi anggranan APBD yang masih kurang.

APBD adalah kebijakan pemerintah dalam bentuk angka, dan anggaran untuk sektor pertanian masih terlalu rendah. Cuma satu persen dari APBN.

Herry menyoroti hal tersebut dan terus mendorong agar anggaran sektor pertanian setidaknya bisa mencapai 10 persen dari APBN pada tahun 2024.

"Untuk tahun 2024 itu saya di Komisi II di Banggar lagi mendorong mati-matian, paling tidak anggaran di dunia pertanian bisa mencapai 10 persen dari APBD," jelasnya.

Dijelaskan Herry dari pada pemerintah mencetak sawah baru untuk meningkatkan produksi lebih baik sawah yang ada dioptimalkan dengan beberapa cara efektif.

"Inisiatif ini akan membantu mengoptimalkan pertanian yang ada daripada menciptakan lahan baru," jelasnya.

Untuk meningkatkan produktifitas Herry menjelaskan salah satu solusi dengan memperbaiki sistem irigasi termasuk irigasiprimer, sekunder dan tersier.

Irigasi tersier atau disebut irigasi cacing yang mengairi sawahdipelosok hampir 20-25 tahun tidak pernah diperbaiki, hingga saluran air tidak bisa mengalir sampai jauh.

"Jika irigasi diperbaiki tentu saja akan meningkatkan produktivitas, irigasi tersier itu sudah 20-25 tahun tak pernah diperbaiki," jelasnya.

Hal lain yang juga menjadi catatan, yakni infrastrukstur irigasitak ada di lingkup Dinas Pertanian tetapi tanggung jawab Kementerian PUPR, itulah fenomena dunia pertanian di Indonesia yang perlu dibenahi.

“Celakanya irigasi itu tidak ada di lingkup Dinas Pertanian tetapi di PUPR, dan mekanisme di Indonesia memang seperti itu, nah itu salah satu yang mesti diperbaiki,” jelas Herry Dermawan.

Dengan topografina dataran tinggi Jawa Barat mengakibatkan banyak sawah yang letak posisinya diatas sungai, banyak sawah yang kebanjiran pada musim penghujan dan kekeringan pada musim kemarau seperti sekarang.

Herry mengatakan untuk mengatasi hal teknis seperti ini sebagai solusi dengan memberdayakan sungai-sungai besar yaitu memberikan mesin pompa air kepada para petani.

Mesin pompa air ini bisa berfungsi dua arah yakni menyedot air dari sungai ketika kesulitan air dan membuang air dari sawahke sungai bila kebanjiran.

“Sebetulnya solusinya gampang, berikan saja para petani mesin pompa air, jadi kalau musim kemarau bisa nyedot dari sungai, kalau kebanjiran dari sawah ke sungai, dan itu tidak mahal kok,” tegas anggota DPRD Jabar ini yang juga mencalonkan diri di DPR RI 2024 di Komisi X.

Fokus utama Komisi II adalah anggaran pertanian harus ditingkatkan, apalagi saat ini tengah terjadi krisis pangan di dunia.

“Anggaran pertanian harus digenjot, apalagi dunia ketakutan dengan krisis pangan saat ini, maka anggaran di sektor pertanian menjadi sangat penting untuk keberlangsungan pangan khususnya di Jawa Barat ini,” ungkapnya dengan tegas.

Salah satu sasaran utama adalah meningkatkan produksi dari sawah tadah hujan, yang saat ini hanya panen sekali dalam setahun.

Dengan infrastruktur irigasi yang memadai, produksi pertanianbisa meningkat menjadi dua hingga tiga kali dalam setahun, memberikan solusi potensial terhadap krisis pangan.

“Sawah-sawah tadah hujan panennya kan cuman setahun sekali, coba kalau ada sistem irigasi yang memadai, padahal sungai segitu gedenya, kalau bisa disedot airnya, setahun bisa dua sampai tiga kali panen,” tutup Herry Dermawan.

 

Sumber: https://www.insiden24.com