Loading...

KETUA DPD PAN KBB GERAM KEPADA PIHAK PUSKESMAS SUMUR BANDUNG

 

Ketua DPD PAN KBB yang sekaligus wakil ketua komisi 2 DPRD KBB meminta dinkes segera melakukan jemput bola vaksinasi WARGA DESA GUNUNG MASIGIT.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bandung Barat Asep Bayu Rohendi merasa geram kepada pihak Puskesmas Sumur Bandung yang tidak memberikan pelayanan jemput bola dalam pelaksanaan covid-19.

Hal tersebut diketahui saat monitoring yang dilakukan komisi II DPRD Kabupaten Bandung Barat ke sejumlah desa di Dapil II terutama Kecamatan Cipatat.

Akibatnya, Desa Gunung Masigit yang lokasinya paling jauh dari Puskesmas Sumur Bandung tidak mendapat pelayanan vaksinasi secara maksimal.

Menurut informasi dari kades bahwa sampai saat ini dari sekitar 12 ribu penduduk di Desa Gunung Masigit hanya sekitar 330 orang yang sudah mendapatkan vaksinasi covid-19 dikarnakan di batasi hanya 50 orang yang bisa berangkat ke Puskesmas Sumur Bandung.

Hal tersebut tentunya sangat berbanding terbalik dengan antusias warga, padahal warga Desa Gunung Masigit saat ini sangat antusias untuk mengikuti program vaksinasi covid-19, namun tampaknya warga harus berfikir ulang karena ongkos yang harus dikeluarkan bisa mencapai 100 hingga 150 ribu, dimana dalam kondisi saat ini tentunya menjadi beban tersendiri bagi warga Desa Gunung Masigit.

Padahal puskesmas-puskesmas lain yang ada di wilayah Kecamatan Cipatat sendiri Puskesmas Rajamandala dan Puskesmas Cipatat melakukan skema jemput bola dan terjadwal.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bandung Barat Asep Bayu Rohendi, menjelaskan tentunya temuan saat monitoring tersebut menjadi catatan bagi kami sebagai wakil rakyat yang akan segera ditindaklanjuti.

"Saya akan langsung berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan mengenai kondisi tersebut, dan meminta kepada Dinas Kesehatan agar Puskesmas Sumur Bandung dapat melakukan skema jemput bola dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19," ungkapnya.

Masih menurut pria yang akrab disapa ABR ini yang sekaligus sebagai Ketua DPD PAN KBB, sebagai salah satu anggota DPRD yang dipilih warga dan sebagai putra asli Desa Gunung Masigit tentunya sangat menyayangkan sekali hal tersebut.

"Kenapa Puskesmas Sumur Bandung tidak dapat melakukan jemput bola, padahal tadi saja Puskesmas Cipatat jemput bola dengan melakukan vaksinasi di Desa Citatah, dan Puskesmas Rajamandala melakukan vaksinasi di Desa Ciptaharja," terangnya.

"Cuman gunung Masigit saja nih yang tertinggal jadi sangat sayang sekali Dinas Kesehatan tidak bisa memfasilitasi ini di desa saya, desa kelahiran saya. Tolong diperhatikan untuk kedepan biar segera mendapatkan pelayanan vaksinasi secara maksimal," tegas ABR.

Bahkan, sambung ABR, dirinya sempat berbincang dengan kepala desa dan mendapat informasi jika pihak desa sudah mengajukan langsung ke Kepala Puskesmas Sumur Bandung untuk melakukan vaksinasi di kantor desa, namun jawabannya tidak bisa.

"Di Desa Gunung Masigit itu yang sudah terpapar sudah ada sekitar 56 orang, sudah beberapa orang yang sembuh, tapi hari ini tadi saja sudah ada lagi yang terpapar kembali. Tolonglah diperhatikan untuk Dinas Kesehatan biar segera dilakukan vaksinasi langsung yang diadakan Desa Gunung Masigit," tandasnya.

 

Sumber: https://www.nuansarealitanews.com/